Ibu pernah membantu Bapak A untuk
membeli sebidang tanah untuk Gereja dan berlanjut dengan pembangunan awal
Gereja. Mulai awal Juli 2013 lalu, Ibu pasif agar jemaat aktif ambil bagian
dalam pembangunan. Sejak itu, Bapak A hanya satu kali menghubungi Ibu dan tidak
ada kabar lagi.
Beberapa hari yang lalu, Ibu
teringat kepada Bapak A dan tergerak untuk menyiapkan pendanaan pembangunan
Bapak A dan menunggu petunjuk Tuhan.
24 Oktober 2013, tidak diduga-duga, Bapak A mengirim Ibu SMS berisi
“Salom…selamat siang Ibu. Maaf kami mengganggu. Adalah lebih baik kami tidak
membangun daripada membangun tidak selesai, jadi cemooh dan malu, dan kami
sebagai hambaNYA tidak boleh meminta kepada manusia melainkan kepada TUHAN
saja”
Saat itu, Ibu diingatkan “umat
Israel yang keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian dan sebagian besar
berakhir di perjalanan, tidak sampai di tujuan”. Dana pembangunan untuk Bapak A pun
dibatalkan.
Kejadian ini mengingatkan saya untuk selalu bersyukur, jangan mengeluh
apalagi bersungut-sungut. Persungutan menghalangi Berkat Tuhan, bahkan ketika berkat sudah begitu
dekat untuk didapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar